Kamis, 05 Juni 2008

Contoh Laporan keuangan Organisasi Nirlaba

Contoh Susunan Laporan Keuangan

Organisasi Nirlaba

Laporan Posisi Keuangan

31 Desember 20XX dan 20XX

20XX 20XX

Aktiva:

Kas dan setara kas Rp xxx Rp xxx

Piutang bungan xxx xxx

Persediaan dan biaya dibayar di muka xxx xxx

Piutang lain-lain xxx xxx

Investasi lancar xxx xxx

Aktiva terikat untuk investasi dalam tanah

bangunan, dan peralatan xxx xxx

Tanah, bangunan dan peralatan xxx xxx

Investasi jangka panjang xxx xxx

Jumlah Aktiva Rp xxx Rp xxx


Kewajiban dan aktiva Bersih:

Hutang dagang Rp xxx Rp xxx

Pendapatan diterima di muka yang

dapat dikembalikan xxx xxx

Hutang lain-lain xxx xxx

Hutang Wesel xxx xxx

Kewajiban tahunan xxx xxx

Hutang jangka panjang xxx xxx

Jumlah Kewajiban Rp xxx Rp xxx


Aktiva Bersih:

Tidak terikat Rp xxx Rp xxx

Terikat temporer (Catatan B) xxx xxx

Terikat permanen (Catatan C) xxx xxx

Jumlah Aktiva Bersih Rp xxx Rp xxx

Jumlah Kewajiban dan Aktiva Bersih Rp xxx Rp xxx


(PSAK No.45)






Organisasi Nirlaba

Laporan Aktivitas

Untuk Tahun Berakhir pada Tanggal 31 Desember 20XX

Perubahan Aktiva Bersih Tidak Terikat:

Pendapatan dan penghasilan:

Sumbangan Rp xxx

Jasa layanan xxx

Penghasilan investasi jangka panjang (Catatan E) xxx

Penghasilan investasi lain-lain (Catatan E) xxx

Penghasilan bersih investasi jangka panjang

belum direalisasi xxx

Lain-lain xxx

Jumlah Pendapatan dan Penghasilan Tidak Terikat xxx

Aktiva Bersih yang berakhir pembatasannya (Catatan D):

Pemenuhan program pembatasan xxx

Pemenuhan pembatasan pemerolehan peralatan xxx

Berakhirnya pembatasan waktu xxx

Jumlah aktiva yang telah berakhir pembatasannya xxx

Jumlah Pendapatan, Penghasilan, dan Sumbangan lain xxx

Beban dan Kerugian:

Program A xxx

Program B xxx

Program C xxx

Manajemen dan Umum xxx

Pencarian dana xxx

Jumlah beban (Catatan F) xxx

Kerugian akibat kebakaran xxx

Jumlah Beban dan Kerugian xxx

Kenaikan Jumalh Aktiva Bersih Tidak Terikat xxx


Perubahan Aktiva bersih Terikat Temporer

Sumbangan xxx

Penghasilan Investasi jangka panjang xxx

Penghasilan bersih terealisasikan dan belum terealisasikan

dari investasi jangka panjang xxx

Kerugian aktuarial untuk kewajiban tahunan xxx

Aktiva bersih terbebaskan dari pembatasan xxx

Penurunan Aktiva Bersih Terikat Temporer xxx

Perubahan dalam Aktiva Bersih Terikat Permanen:

Sumbangan xxx

Penghasilan dari Investasi jangka panjang xxx

Penghasilan bersih terealisasi dan belum terealisasikan

dari investasi jangka panjang xxx

Kenaikan Aktiva Bersih Terikat Permanen xxx

Kenaikan Aktiva Bersih xxx

Aktiva Bersih Pada Awal Tahun xxx

Aktiva Bersih Pada Akhir Tahun xxx

(PSAK No.45)





Organisasi Nirlaba

Laporan Arus kas

Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 20XX

Aliran Kas dari Aktivitas Operasi:

Kas dari pendapatan jasa Rp xxx

Kas dari penyumbang xxx

Kas dari piutang lain-lain xxx

Bunga dan deviden yang diterima xxx

Penerimaan lain-lain xxx

Bunga yang dibayarkan xxx

Kas yang dibayarkan kepada karyawan dan suplier xxx

Hutang lain-lain yang dilunasi xxx

Kas bersih yang diterima (digunakan) untuk aktivitas operasi xxx

Aliran kas dari Aktivitas investasi:

Ganti rugi dari asuransi kebakaran xxx

Pembelian peralatan xxx

Penerimaan dari investasi xxx

Pembelian invertasi xxx

Kas bersih yang diterima (digunakan) untuk aktivitas investasi xxx

Aliran Kas dari Aktivitas Pendanaan:

Penerimaan dari kontribusi berbatas dari:

Investasi dalam endowment xxx

Investasi dalam endowment berjangka xxx

Investasi bangunan xxx

Investasi penjanjian tahunan xxx

xxx

Aktivitas Pendanaan lain:

Bunga dan deviden berbatas untuk reinvestasi xxx

Pembayaran kewajiban tahunan xxx

Pembayaran hutang wesel xxx

Pembayaran kewajiban jangka panjang xxx

xxx

Kas bersih yang diterima (digunaka) untuk aktivitas pendanaan xxx

Kenaikan (Penurunan) bersih dalam kas dan setara kas xxx

Kas dan setara kas pada awal tahun xxx

Kas dan setara kas pada akhir tahun Rp xxx

Akuntansi Organisasi Nirlaba menurut PSAK No. 45

Akuntansi organisasi nirlaba meliputi bentuk laporan keuangan dan nama-nama rekening berdasarkan pola PSAK No.45.

1. Unsur-unsur laporan keuangan berdasarkan PSAK No.45

a. Laporan posisi keuangan

b. Laporan Aktivitas

c. Laporan Arus kas

d. Catatan Arus laporan keuangan

Adapun penjelasan dari unsur-unsur di atas adalah sebagai berikut:

a. Laporan posisi keuangan

Laporan posisi keuangan merupakan nama lain dari neraca pada laporan keuangan lembaga komersial. Laporan ini memberikan informasi mengenai besarnya asset atau harta lembaga dan sumber perolehan asset tadi (bisa dari hutang atau dari aktiva bersih) pada satu titik tertentu.

b. Laporan aktivitas

Laporan aktivitas berisi dua bagian besar yaitu besaran pendapatan dan biaya lembaga selama satu periode anggaran. Pendapatan digolongkan berdasarkan restriksi atau ikatan yang ada. Sedangkan beban atau biaya disajikan dalam laporan aktivitas berdasarkan kriteria fungsional, dengan demikian beban biaya akan terdiri dari biaya kelompok program jasa utama dan aktivitas pendukung.

c. Laporan arus kas

Laporan arus kas menunjukkan arus uang kas masuk dan keluar untuk suatu periode. Periode yang dimaksud adalah periode sama dengan yang digunakan oleh laporan aktivitas. Penyajian arus kas masuk dan keluar harus digolongkan ke dalam tiga kategori yaitu:

1) Aktivitas Operasi

Dalam kelompok ini adalah penambahan dan pengurangan arus kas yang terjadi pada perkitaan yang terkait dengan operasional lembaga. Contoh yang mempengaruhi arus kas operasi adalah:

a) Surplus atau defisit lembaga (datanya diambil dari laporan aktivitas)

b) Depresiasi atau penyusutan (karena depresiasi dianggap sebagai biaya, namun tidak terjadi uang kas keluar) setiap tahun.

c)Perubahan pada account piutang lembaga.

d) Account (perkiraan buku besar) lain seperti: persediaan, biaya dibayar di muka dan lain-lain.

2) Aktivitas Investasi

Termasuk dalam perkiraan ini adalah semua penerimaan dan pengeluaran uang kas yang terkait dengan ivestasi lembaga. Investasi dapat berupa pembelia/penjualan aktiva tetap, penempatan/pencairan dana deposito atau investasi lain.

3) Aktivitas Pendanaan

Termasuk dalam kelompok ini adalah perkiraan yang terkait dengan transaksi berupa penciptaan atau pelunasan kewajiban hutang lembaga dan kenaikan/penurunan aktiva bersih dari surplus-defisit lembaga. Transaksi lain yang mengakibatkan perubahan arus kas masuk dan keluar dalam kelompok ini adalah:

a) Penerimaan kas dari penyumbang yang penggunaannya dibatasi untuk jangka panjang

b) Penerimaan kas dari sumbangan dan penghasilan investasi yang penggunaannya dibatasi untuk perolehan, pembangunan dan pemeliharaan aktiva tetap atau peningkatan dana abadi.

c) Bunga, deviden yang dibatasi penggunaannya untuk jangka panjang.

d. Catatan atas laporan keuangan, merupakan bagian yang tidak terpisah dari laporan-laporan di atas. Tujuan pemberian catatan ini agar seluruh informasi keuangan yang dianggap perlu untuk diketahui pembacanya sudah diungkakpkan. Catatan atas laporan keuangan dapat berupa:

1) Perincian dari suatu perkiraan yang disajikan, misalnya aktiva tetap

2) Kebijakan akuntansi yang dilakukan, misalnya metode penyusutan serta tarif yang digunakan untuk aktiva tetap lembaga, metode pencatatan piutang yang tidak dapat ditagih serta presentase yang digunakan untuk pencadangannya.

3) Rencana yang Belem dapat dikuantifisir namun akan membawa dampak signifikan di masa depan.

(Pahala Nainggolan 2005: 68)

2. Nama-nama rekening/perkiraan

a. Aktiva

b. Kewajiban

c. Aktiva bersih

(Pahala Nainggolan, 2005:60)

Adapun pengertian dari nama-nama rekening di atas adalah sebagai berikut:

a. Aktiva

Aktiva atau asset lembaga berdasarkan urutan likuiditas atau kecepatannya dikonversi atau dicairkan menjadi uang kas. Penggolongan berikutnya adalah berdasarkan periode waktu.

Unsur-unsur aktiva sebagai berikut:

1) kas dan setara dengan kas

2) piutang

3) persediaan

4) sewa, asuransi, dan jasa lain yang dibayar di muka

5) surat berharga dan investasi jangka panjang

6) tanah, gedung, peralatan, serta aktiva tetap lainnya yang digunakan untuk menghasilkan barang dan jasa.

b. Kewajiban

Kewajiban atau utang secara prinsip merupakan klaim pihak ketiga atas aktiva lembaga. Utang lembaga disusun menurut urutan jatuh tempo atau waktu saat kewajiban tersebut harus dipenuhi.

Unsur-unsur kewajiban sebagai berikut:

1) utang dagang

2) pendapatan diterim di muka yang dapat dikembalikan

3) kewajiban tahunan

4) utang jangka panjang

c. Aktiva bersih

Aktiva besih dalam istilah laporan keuangan komersial dikenal sebagai modal. Pada lembaga nirlaba aktiva bersih dibedakan berdasarkan kreteria restriksi atau batasan yang melekat padanya.

Aktiva bersih dapat digolongkan menjadi:

1) aktiva bersih tidak terikat

2) aktiva bersih terikat temporer

3) aktiva bersih terikat permanen

Tujuan Laporan Keuangan dalam PSAK No.45

1) Jumlah dan sifat aktiva, kewajiban dan aktiva bersih suatu organisasi.

2) Pengaruh transaksi, peristiwa dan situasi lainnya yang mengubah nilai dan sifat aktiva bersih.

3) Jenis dan jumlah arus masuk dan arus keluar sumber daya dalam suatu periode dan hubungan antar keduannya.

4) Cara suatu organisasi mendapatkan dan membelanjakan kas, memperoleh pinjaman dan melunasi pinjaman, dan faktor lainnya yang berpengaruh pada likuiditasnya,

5) Usaha jasa suatu organisasi

(IAI, 2004:45.3)

Pengertian Laporan Keuangan

Menurut Myer dalam bukunya “Financial Statement Analysis“, laporan keuangan adalah dua daftar yang disusun oleh akuntan pada akhir periode untuk suatu perusahaan, kedua daftar itu adalah daftar neraca atau posisi keuangan dan daftar pendapatan atau daftar rugi-laba. (S. Munawir, 1992 : 5)

Laporan keuangan merupakan media komunikasi dan pertanggungjawaban antara perusahaan dan para pemiliknya atau pihak lainnya. (Suwardjono, 2003: 65)

Laporan keuangan adalah merupakan produk atau hasil akhir dari suatu proses akuntansi. (Sofyan Syafri Harahap, 1994 : 7)

Berdasarkan pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa laporan keuangan menjadi bahan informasi bagi para pemakainnya sebagai salah satu bahan dalam proses pengambilan keputusan.

Berdasarkan pendapat para ahli di atas penulis dapat menyimpulkan bahwa setiap lembang atau perusahaan membutuhkan laporan keuangan sebagai salah satu sumber kekuatan dalam pengambilan keputusan. Laporan keuangan juga dapat berfungsi sebagai alat ukur dalam lembaga atau perusahaan untuk menilai kemajuan dan perkembangan dari suatu lembaga atau perusahaan. Laporan keuangan disusun sebagai salah satu pertanggungjawaban dari suatu lembaga atau perusahaan terhadap para pemakai laporan keuangan.

Istilah-Istilah yang digunakan dalam Organisasi Nirlaba

Beberapa istilah yang digunakan dalam organisasi nirlaba:

a. Pembatasan permanen

b. Pembatasan temporer

c. Sumbangan terikat

d. Sumbangan tidak terikat

(IAI, 2004:45.2)

Adapun perjelasan dari istilah-istilah tersebut adalah sebagai berikut:

a. Pembatasan permanen

Pembatasan permanen adalah pembatasan penggunaan sumber daya yang ditetapkan oleh penyumbang agar sumber daya tersebut dipertahankan secara permanen, tetapi organisasi diizinkan untuk menggunakan sebagian atau semua penghasilan atau manfaat ekonomi lainnya yang berasal dari sumber daya tersebut.

b. Pembatasan temporer

Pembatasan temporer adalah pembatasan penggunaan sumber daya oleh penyumbang yang menetapkan agar sumber daya tersebut dipertahankan sampai dengan periode tertentu atau sampai dengan terpenuhinya keadaan tertentu.

c. Sumbangan terikat

Sumbangan terikat adalah sumber daya yang penggunaannya dibatasi untuk tujuan tertentu oleh penyumbang. Pembatas tersebut dapat bersifat permanen atau temporer

d. Sumbangan tidak terikat

Sumbangan tidak terikat adalah sumber daya yang penggunaanya tidak dibatasi untuk tujuan tertentu oleh penyumbang.

Perbedaan Akuntasi Nirlaba dengan Akuntansi Komersial

Beberapa perbedaan mendasar antara organisasi nirlaba dengan organisasi komersial yaitu:

a. Modal atau Kekayaan

b. Keuntungan

c. Pendapatan

d. Biaya

(Pahala Nainggolan 2005:4)

Adapun penjelasan dari perbedaan di atas adalah sebagai berikkut:

a. Modal atau Kekayaan

Modal atau kekayaan perusahaan komersial didirikan dengan tujuan untuk mencari keuntungan sebesar-besarnya. Untuk itu seorang atau lebih bersedia memberikan hartanya sebagai modal awal dalam perusahaan. Sedangkan organisasi nirlaba bergiat dalam bidang sosial dan oleh karenannya tidak bertujuan mencari keuantungan. Pendiri yayasan atau organisasi akan membiayai kegiatan permulaan organisasi. Setelah organisasi memperoleh badan hukum maka segala kekayaan atau asset sebagai modal organisasi. Dalam organisasi nirlaba modal dikenal dengan istilah Aktiva bersih

b. Keuntungan

Keuntungan yang diperoleh perusahaan komersial dapat diklaim oleh pemiliknya berdasarkan porsi kepemilikan dalam modal. Dalam organisasi nirlaba tidak memperbolehkan keuntungan dibagikan kepada siapapun.

c. Pendapatan

Perusahaan memfokuskan diri pada usaha penciptaan pendapatan dengan menggunakan sumber daya yang ada (hartanya). Pendapatan yang diperoleh bisa berasal dari kegiatan yang memang sudah direncanakan untuk diterjuni atau bahkan datang dari sumber lain yang tidak direncanakan sebelumnya. Pendapatan pada organisasi nirlaba bervariasi jauh lebih luas. Pada dasarnya lembaga nirlaba memiliki pendapatan yang harus dikategorikan berdasarkan ada tidaknya pembatasan atau restriksi dari sumber pendapatan itu sendiri.

d. Biaya

Pada perusahaan komersial biaya hanya dikategorikan dalam biaya yang langsung berhubungan dengan produksi barang atau jasa dan biaya yang tidak langsung berhubungan disebut biaya lain. Sedangkan pada organisasi nirlaba biaya diklasifikasikan atas biaya yang terkait dengan program atau kegiatan organisasi sesuai dengan tujuan pendiriannya dan biaya pendukung bagi kegiatan program.

Penggunaan Kas

Pada lembaga nirlaba biaya diklasifikasikan atas:

a. Biaya Program

b. Biaya Pendukung Program

(Pahala Nainggolan, 2005:107)

Berikut perincian masing-masing golongan biaya di atas :

a. Biaya program

Biaya program adalah semua jenis biaya yang dapat dikaitkan atau dibebankan kepada masing-masing program dalam yayasan. Dengan demikian biaya ini merupakan biaya yang langsung dan dapat diidentifikasikan ke masing-masing program dalam satu periode.

b. Biaya pendukung program

Biaya pendukung program merupakan biaya-biaya yang tidak dapat diidentifikasikan kepada satu atau lebih program. Biaya ini umumnya merupakan biaya yang bertujuan untuk mendukung terlaksananya program-program lembaga.