Kamis, 05 Juni 2008

Akuntansi Organisasi Nirlaba menurut PSAK No. 45

Akuntansi organisasi nirlaba meliputi bentuk laporan keuangan dan nama-nama rekening berdasarkan pola PSAK No.45.

1. Unsur-unsur laporan keuangan berdasarkan PSAK No.45

a. Laporan posisi keuangan

b. Laporan Aktivitas

c. Laporan Arus kas

d. Catatan Arus laporan keuangan

Adapun penjelasan dari unsur-unsur di atas adalah sebagai berikut:

a. Laporan posisi keuangan

Laporan posisi keuangan merupakan nama lain dari neraca pada laporan keuangan lembaga komersial. Laporan ini memberikan informasi mengenai besarnya asset atau harta lembaga dan sumber perolehan asset tadi (bisa dari hutang atau dari aktiva bersih) pada satu titik tertentu.

b. Laporan aktivitas

Laporan aktivitas berisi dua bagian besar yaitu besaran pendapatan dan biaya lembaga selama satu periode anggaran. Pendapatan digolongkan berdasarkan restriksi atau ikatan yang ada. Sedangkan beban atau biaya disajikan dalam laporan aktivitas berdasarkan kriteria fungsional, dengan demikian beban biaya akan terdiri dari biaya kelompok program jasa utama dan aktivitas pendukung.

c. Laporan arus kas

Laporan arus kas menunjukkan arus uang kas masuk dan keluar untuk suatu periode. Periode yang dimaksud adalah periode sama dengan yang digunakan oleh laporan aktivitas. Penyajian arus kas masuk dan keluar harus digolongkan ke dalam tiga kategori yaitu:

1) Aktivitas Operasi

Dalam kelompok ini adalah penambahan dan pengurangan arus kas yang terjadi pada perkitaan yang terkait dengan operasional lembaga. Contoh yang mempengaruhi arus kas operasi adalah:

a) Surplus atau defisit lembaga (datanya diambil dari laporan aktivitas)

b) Depresiasi atau penyusutan (karena depresiasi dianggap sebagai biaya, namun tidak terjadi uang kas keluar) setiap tahun.

c)Perubahan pada account piutang lembaga.

d) Account (perkiraan buku besar) lain seperti: persediaan, biaya dibayar di muka dan lain-lain.

2) Aktivitas Investasi

Termasuk dalam perkiraan ini adalah semua penerimaan dan pengeluaran uang kas yang terkait dengan ivestasi lembaga. Investasi dapat berupa pembelia/penjualan aktiva tetap, penempatan/pencairan dana deposito atau investasi lain.

3) Aktivitas Pendanaan

Termasuk dalam kelompok ini adalah perkiraan yang terkait dengan transaksi berupa penciptaan atau pelunasan kewajiban hutang lembaga dan kenaikan/penurunan aktiva bersih dari surplus-defisit lembaga. Transaksi lain yang mengakibatkan perubahan arus kas masuk dan keluar dalam kelompok ini adalah:

a) Penerimaan kas dari penyumbang yang penggunaannya dibatasi untuk jangka panjang

b) Penerimaan kas dari sumbangan dan penghasilan investasi yang penggunaannya dibatasi untuk perolehan, pembangunan dan pemeliharaan aktiva tetap atau peningkatan dana abadi.

c) Bunga, deviden yang dibatasi penggunaannya untuk jangka panjang.

d. Catatan atas laporan keuangan, merupakan bagian yang tidak terpisah dari laporan-laporan di atas. Tujuan pemberian catatan ini agar seluruh informasi keuangan yang dianggap perlu untuk diketahui pembacanya sudah diungkakpkan. Catatan atas laporan keuangan dapat berupa:

1) Perincian dari suatu perkiraan yang disajikan, misalnya aktiva tetap

2) Kebijakan akuntansi yang dilakukan, misalnya metode penyusutan serta tarif yang digunakan untuk aktiva tetap lembaga, metode pencatatan piutang yang tidak dapat ditagih serta presentase yang digunakan untuk pencadangannya.

3) Rencana yang Belem dapat dikuantifisir namun akan membawa dampak signifikan di masa depan.

(Pahala Nainggolan 2005: 68)

2. Nama-nama rekening/perkiraan

a. Aktiva

b. Kewajiban

c. Aktiva bersih

(Pahala Nainggolan, 2005:60)

Adapun pengertian dari nama-nama rekening di atas adalah sebagai berikut:

a. Aktiva

Aktiva atau asset lembaga berdasarkan urutan likuiditas atau kecepatannya dikonversi atau dicairkan menjadi uang kas. Penggolongan berikutnya adalah berdasarkan periode waktu.

Unsur-unsur aktiva sebagai berikut:

1) kas dan setara dengan kas

2) piutang

3) persediaan

4) sewa, asuransi, dan jasa lain yang dibayar di muka

5) surat berharga dan investasi jangka panjang

6) tanah, gedung, peralatan, serta aktiva tetap lainnya yang digunakan untuk menghasilkan barang dan jasa.

b. Kewajiban

Kewajiban atau utang secara prinsip merupakan klaim pihak ketiga atas aktiva lembaga. Utang lembaga disusun menurut urutan jatuh tempo atau waktu saat kewajiban tersebut harus dipenuhi.

Unsur-unsur kewajiban sebagai berikut:

1) utang dagang

2) pendapatan diterim di muka yang dapat dikembalikan

3) kewajiban tahunan

4) utang jangka panjang

c. Aktiva bersih

Aktiva besih dalam istilah laporan keuangan komersial dikenal sebagai modal. Pada lembaga nirlaba aktiva bersih dibedakan berdasarkan kreteria restriksi atau batasan yang melekat padanya.

Aktiva bersih dapat digolongkan menjadi:

1) aktiva bersih tidak terikat

2) aktiva bersih terikat temporer

3) aktiva bersih terikat permanen

Tidak ada komentar: